Keenam sekelompok orang yang shalat malam dengan empat rakaat atau dua rakaat saja. Ketujuh, sekelompok orang yang menghidupkan waktu antara maghrib dan isya malam dan beribadah di waktu sahur. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
Bolehsaja bagi musafir menjamak (mengumpulkan) antara shalat Dhuhur dan Ashar dalam waktu mana saja yang ia suka (diantara keduanya). Dan antara shalat Maghrib dan Isya di waktu mana saja yang ia suka. Jamak Ta'khir. Adapun syarat-syarat jama' ta'khir ada dua: pertama, niat jama' ta'khir dilakukan dalam waktunya shalat yang pertama.
SedangHabib Abdullah Al-Haddad dalam kitabnya An-Nashaihud Diniyah mengatakan, "Di antara amal-amal yang sangat disunnahkan ialah menghidup-hidupkan waktu antara salat maghrib dan isya' dengan salat — dan ini yang paling utama -, dengan membaca Quran dan zikir pada Allah - entah itu tasbih, tahlil dan semacamnya." Waktu maghrib hingga isya' memang utama untuk ibadah.
Vay Tiền Nhanh. loading...Dalam Islam ada waktu-waktu yang penuh dengan limpahan berkah Allah Subhanahu wa taala, salah satunya waktu di sahur dan subuh. Foto ilustrasi/ist Dalam Islam disebutkan ada waktu-waktu yang penuh dengan limpahan keberkahan , salah satunya adalah di waktu pagi hari. Kenapa di waktu pagi hari ini berlimpah keberkahan? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut waktu-waktu di mana Allah turunkan banyak keberkahan bagi manusia, yaitu1. Waktu sahurDari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.”HR Bukhari dan MuslimYang dimaksud barokah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu. Barokah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat. Namun patut diketahui bahwa barokah itu datangnya dari Allah yang hanya diperoleh jika seorang hamba mentaati-Nya. Baca Juga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang bersabda,يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” HR Bukhari dan MuslimShalat qiyaumul lail termasuk dalam sebuah keberkahan, seseorang ketika bulan Ramadhan rajin melakukannya namun ketika bulan Ramadhan usai maka tidak melakukannya lagi, bukan hanya shalat malam saja namun amalan-amalan lain yang dikerjakan pada bulan Ramadhan. Karena hal demikian bisa jadi berpotensi jika amalan seseorang tidak ulama mengatakan, diantara tanda diterima kebaikan amal adalah kebaikan sampai amalan-amalan yang telah dilakukan hanya sia-sia bagai debu yang subhanahu wa ta’ala berfirmanوَقَدِمْنَاۤ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَآءً مَّنْثُوْرًا“Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.” QS. Al-Furqan 25 Ayat 23Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى“Shalat malam itu 2 rakaat salam, 2 rakaat salam. Apabila kalian khawatir masuk subuh, hendaknya dia shalat satu rakaat sebagai witir dari shalat malam yang telah dia kerjakan.” HR. Bukhari dan Muslim.Zaman sekarang sulit melakukan shalat malam bisa jadi karena maksiat yang dilakukan, sehingga Allaah memalingknnya. Jika masih sulit maka istighfar karena maksiat menjadi penghalang shalat Waktu Subuh
Soal Bolehkah menghidupkan waktu antara maghrib dan isya dengan shalat sunnah mutlak? Jawab Waktu diantara maghrib dan Isya’ bukanlah waktu yang terlarang untuk seorang memperbanyak shalat mutlak, maka boleh baginya menghidupkan waktu antara magrib dan isya tersebut dengan memperbanyak shalat, terlebih hal ini pernah dilakukan Rasulullah shallalahu’alaihi wasallam dan juga Shahabat Rasulullah saw. Shahabat Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu anhuma meriwayatkan. عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَتْ لِي أُمِّي مَتَى عَهْدُكَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَقُلْتُ مَا لِي بِهِ عَهْدٌ مُنْذُ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَهَمَّتْ بِي قُلْتُ يَا أُمَّهْ دَعِينِي حَتَّى أَذْهَبَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَا أَدَعُهُ حَتَّى يَسْتَغْفِرَ لِي وَيَسْتَغْفِرَ لَكِ قَالَ فَجِئْتُهُ فَصَلَّيْتُ مَعَهُ الْمَغْرِبَ فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَامَ يُصَلِّي فَلَمْ يَزَلْ يُصَلِّي حَتَّى صَلَّى الْعِشَاءَ ثُمَّ خَرَجَُُُُ “Dari Hidzaifah Radhiyallahu anhu …. Maka aku mendatangi beliau [yakni Nabi sallallahu alaihi wasallam]. aku shalat maghrib bersama beliau. Seusai shalat maghrib beliau berdiri shalat sunnah dan terus menerus beliau shalat sunnah hingga beliau shalat isya kemudian beliau keluar.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal 38/430 no. 23436 cetakan Muassasah Ar-risalah. Guru kami, Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Diriwayatkan juga oleh Imam At-Tirmidzi dalam As-Sunan no. 3781 dan beliau menghasankannya, diriwayatkan juga oleh al imam abu dawud dalam sunannya no. 1321 dengan sanad shahih dari anas radhiallahu anhu, tentang ayat As sajdah ayat 16 تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ lambung mereka jauh dari tempat tidurnya sedang mereka berdoa kepada rabbnya dengan rasa takut dan harap dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka As-Sajdah 16 Anas bin Malik berkata tentang ayat ini “Mereka bangun untuk shalat sunnah antara maghrib dan isya.” Majmu’ Rasail Syaikh Abdul Muhsin 5/216
Waktu Tidur Setelah Shalat IsyaBerbincang-Bincang Setelah IsyaCatatan PentingWaktu Tidur Setelah Shalat IsyaWaktu tidur ideal bagi seorang muslim adalah langsung tidur sebisa mungkin setelah shalat Isya, akan tetapi apabila ada kegiatan yang lebih mashlahat dan untuk kebaikan, ia boleh melakukan aktivitas yang bermanfaat setelah shalat isya seperti belajar, menerima tamu, berbincang-bincang dengan keluarganya, tentu hendaknya tidak begadang sampai Juga Adab-Adab Ketika Bangun TidurDalil tidur setelah isya berdasarkan hadits makruhnya berbincang-bincang setelah shalat Isya, Dari Abu Barzah radhiallahu anhuأنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا “Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” [HR. Bukhatri & Muslim]Syaikh Abdulah Al-Faqih menjelaskan,فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم ينام أول الليل بعد العشاء، إذ كان يكره النوم قبل العشاء والحديث بعدها“Adalah kebiasaan Nabis shallallahu alaihi wa sallam tidur di awal malam setelah salat Isya, karena dimakruhkan tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” [Fatawa As-Syabakiyyah no. 251950]Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa tidur di awal malam bermanfaat bagi kesehatan, beliau berkataوأنفع النوم ما كان عند شدة الحاجة إليه ، ونوم أول الليل أحمد وأنفع من آخره“Tidur yang paling bermanfaat adalah tidur ketika sangat mengantuk, tidur di awal malam paling baik dan paling bermanfaat dari lainnya.” [Madarijus Salikin 1/459-460]Baca Juga Apakah Penduduk Surga Mengalami Tidur?Berbincang-Bincang Setelah IsyaAn-Nawawi menjelaskan bahwa hukum asal berbincang-bincang setelah isya adalah makruh, akan tetapi apabila ada mashlahat dengan berbincang-bincang maka tidak diperbolehkan. Beliau berkataقال العلماء والمكروه من الحديث بعد العشاء هو ما كان في الأمور التي لا مصلحة فيها ، أما ما فيه مصلحة وخير فلا كراهة فيه ، وذلك كمدارسة العلم وحكايات الصالحين ومحادثة الضيف والعروس للتأنيس ومحادثة الرجل أهله وأولاده للملاطفة والحاجة ومحادثة المسافرين“Para ulama berkata makruh hukumnya berbincang-bincang setelah Isya, apabila pada perkara yang tidak ada mashlahatnya. Adapun apabila ada mashlahatnya maka baik dan bukan makruh. Misalnya seperti mempelajari ilmu, menceritakan kisah orang shlaih, berbincang-bincang dengan tamu, acara pernikahan, berbincang-bincang dan beramah-tamah dengan istri dan anak-anaknya dan perbincangan antar musafir.” [Syarah Muslim, 5/149]Baca Juga Sudah Bangun Shubuh, Masih Lanjut TidurCatatan PentingHendaknya berbincang-bincang setelah Isya tidak sampai begadang, karena Allah menjadikan malam sebagai waktu istirahat berfirman, وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاساً“dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. [An Naba’ 10]Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,فإن النبي صلى الله عليه وسلم كان يكره النوم قبل صلاة العشاء والحديث بعدها وإذا أطال الإنسان السهر فإنه لا يعطي بدنه حظه من النوم، ولا يقوم لصلاة الصبح، إلا وهو كسلان تعبان، ثم ينام في أول نهاره عن مصالحة الدينية والدنيوية، والنوم الطويل في أول النهار يؤدي إلى فوات مصالح كثيرة“Nabi shallallahu alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya dan berbincang-bincang tidak bermanfaat setelahnya. Jika seseorang begadang semalaman dan tidak memberikan hak tidur kepada badannya, bahkan tidak shalat subuh kecuali bangn dengan tubuh yang lelah dan malas, kemudian tidur di awal hari, maka ia telah kehilangan mashlahat yang banyak.”[ Liqaa’ Asy syahri 1/333] Pola kehidupan kita di zaman ini menyebabkan tidak memungkinkan melakukan sunnah ini terus-menerus, yaitu langsung tidur setelah isya, akan tetapi hendaknya seorang muslim pernah sesekali melakukan sunnah tidur setelah isya agar lebih mudah bangun shalat malamBaca JugaDemikian semoga bermanfaat Lombok, Pulau Seribu MasjidPenyusun Raehanul BahraenArtikel
menghidupkan waktu antara maghrib dan isya